SHOF
Tidak bersegera menempati shaf pertama bagi orang yang datang lebih dahulu
Sebagian orang datang bersegera ke masjid dan melihat banyak tempat yang masih kosong di shaf pertama, hanya saja ia lebih berlambat-lambat untuk menempati shof kedua atau ketiga agar bisa bersandar pada tiang, misalnya, atau terbelakang di belakang masjid agar bisa bersandar pada dinding misalnya. Semua ini menyelisihi perintah Nabi SAW agar bersegera menempati shof pertama.
Rosululloh SAW bersabda:
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا
"Seandainya manusia mengetahui pahala yang terdapat dalam adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkan kecuali dengan diundi, niscaya mereka melakukannya"(HR. Bukhori dari Abu Huroiroh RA )
Dan Rosululloh mengancam bagi orang yang sengaja bahkan senang membuat shaf belakang/akhir.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى فِي أَصْحَابِهِ تَأَخُّرًا فَقَالَ لَهُمْ تَقَدَّمُوا فَأْتَمُّوا بِي وَلْيَأْتَمَّ بِكُمْ مَنْ بَعْدَكُمْ لَا يَزَالُ قَوْمٌ يَتَأَخَّرُونَ حَتَّى يُؤَخِّرَهُمُ اللَّهُ
Rosululloh SAW melihat ada yang mengambil shaf belakang. Maka Nabi SAW bersabda: majulah kalian dan ikutilah aku, dan hendaklah yang setelah kalian mengikuti kalian. Kaum yang senantiasa mengambil shof akhir akan diakhirkan Ta'ala dari rahmat-Nya. (HR. Muslim dari Abu Sa'id al Khudriy)
Tidak menegakkan (meluruskan dan merapatkan) shof sholat berjama'ah
Sebagian kaum muslimin mengira bahwa sholat jama'ah bisa sempurna meskipun dengan berbaris seadanya saja. Hal ini tidak betul, karena menegakkan shaf adalah hal yang sangat prinsip (mendasar) dalam sholat berjama'ah.
Sabda Rosululloh SAW :
سَوُّوا صُفُوفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصُّفُوفِ مِنْ إِقَامَةِ الصَّلَاةِ
"Luruskanlah Shaf-shaf kalian, sesungguhnya meluruskan shaf adalah termasuk menegakkan sholat" (HR. Bukhori dari Anas bin Malik RA )
أَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ ثَلَاثًا وَاللَّهِ لَتُقِيمُنَّ صُفُوفَكُمْ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللَّهُ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ قَالَ فَرَأَيْتُ الرَّجُلَ يَلْزَقُ مَنْكِبَهُ بِمَنْكِبِ صَاحِبِهِ وَرُكْبَتَهُ بِرُكْبَةِ صَاحِبِهِ وَكَعْبَهُ بِكَعْبِهِ
"Tegakkanlah shaf-shaf kalian (diucapkan Rosul sebanyak tiga kali), Demi Alloh Ta'ala sungguh kalian tegakkan shaf-shaf kalian atau sungguh Alloh Ta'ala akan memperselisihkan hati-hati kalian. Ia (Nu'man bin Basyir) berkata: kemudian aku melihat seseorang melekatkan pundak dengan pundak temannya, lututnya dengan lutut temannya dan mata kakinya dengan mata kaki temannya" (HR. Abu Dawud dari Nu'man bin Basyir RA )
Dalam hal ini seorang imam berperan penting dalam kesempurnaan sholat berjamaah. Hendaklah ia tidak memulai dulu sholat jama'ahnya sebelum menghadap ke makmum dan memberi aba-aba pada makmum agar menegakkan shaf. Kalo imam tidak mengingatkan makmum bisa saja solatnya imam tidak diterima tapi makmumnya diterima. jadi memang berat menjadi imam gan
Semoga bermanfaat.
Sumbernya
0 comments:
Posting Komentar