Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan
terampil. Barangsiapa bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia
serupa dengan seseorang mujahid di jalan Allah azza wa jalla.” (HR Ahmad)
Mencari nafkah adalah merupakan ibadah kepada Allah, bahkan menurut hadist di atas disamakan dengan mujahid. Jika Anda mengalami penurunan semangat, kembalilah meluruskan niat Anda untuk apa melakukan bisnis atau pergi bekerja. Jika imbalan yang akan didapat bukan hanya materi di dunia, sudah seharusnyalah kita lebih semangat untuk mencari nafkah.
Jika Allah yang menjadi tujuan, kenapa harus dikalahkan oleh rintangan-rintangan yang kecil di hadapan Allah? Jika mencari nafkah merupakan ibadah, semakin kerja keras kita, insya Allah semakin besar pahala yang akan diberikan oleh Allah. Jika nafkah yang didapat merupakan bekal untuk beribadah, maka semakin banyak nafkah yang didapat, semakin banyak ibadah yang bisa dilakukan.
Luruskanlah niat Anda sesering mungkin, setidaknya setiap hari, saat Anda memulai segala aktifitas Anda, baik bekerja maupun berbisnis. Semakin lurus niat Anda, akan semakin besar motivasi Anda. Camkan sampai melekat dipikiran Anda bahwa niat Anda mencari nafkah adalah untuk beribadah kepada Allah. Salah satu cara menanamkan sesuatu ke dalam pikiran kita ialah dengan cara teknik afirmasi, atau penegasan secara berulang.
Langkah pertama cara melakukan afirmasi ialah dengan menyusun kalimat- kalimat yang akan Anda afirmasikan. Buatlah kalimat-kalimat yang sederhana yang merupakan kalimat afirmasi atau positif. Jika Anda menuliskan kalimat negatif, ubahlah menjadi kalimat positif terlebih dahulu.
Sebagai contoh
“Saya tidak lemah” (kalimat negatif), gantilah dengan kalimat positif yaitu “Saya kuat.”
Langkah kedua, setelah Anda memiliki kalimat-kalimat afirmasi, bacalah dan ulangilah sampai melekat dalam pikiran Anda.
Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa jangan mentang-mentang mencari nafkah sudah merupakan ibadah, sehingga melupakan ibadah-ibadah yang lainnya. Masih banyak ibadah-ibadah lain yang memiliki urgensi yang cukup tinggi. Selain ibadah-ibadah ritual seperti shalat dan puasa, masih ada kewajiban lain yaitu dakwah dan jihad.
Sumber
Rabu, 29 September 2010
Meluruskan Niat
health, computer & network, religi, knowledge,
Self Improvement
Selasa, 28 September 2010
Negara Miskin Mau Kaya? Jangan Ikut Pasar Bebas
INILAH.COM, Jakarta - Profesor ekonomi dari Harvard menyarankan Indonesia memacu pertumbuhan ekonominya secara mapan jika ingin menanggulangi masalah kemiskinan. Namun, saran itu tampaknya tidak akan berhasil sepenuhnya, jika tidak gagal sama sekali, untuk mengentaskan 30 juta orang miskin di Indonesia.
Saran Dekan Harvard Kennedy School, Profesor David Ellwood, bahwa pertumbuhan ekonomi yang mapan akan mengurangi kemiskinan tanpaknya bertentangan dengan fakta yang ada. Sejauh ini negara-negara berkembang di selatan sudah melaksanakan saran itu, tidak terkecuali Indonesia, namun jumlah orang miskin tidak berkurang secara signifikan.
Itulah penjelasan kenapa Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) terpaksa menetapkan program yang populer disebut sebagai MDGs (Millennium Development Goals) atau kurang lebih berarti sasaran pembangunan dalam milenium ini dimana salah satu programnya adalah pengentasan kemisikinan. PBB sendiri akan membuat pertemuan untuk membaha apa saja yang sudah dicapai dari MDGs ini pada 22-23 September di New York.
Ekonomi negara-negara penghasilan rendah tumbuh mapan tapi toh penduduk miskinnya tetap banyak. Apa yang salah?
Ekonom Universitas Cambridge yang pernah menjadi konsultan Bank Dunia, Ha-Joon Chang mengatakakan jika ingin meninggalkan kemiskinan, tak ada jalan lain selain, menentang pasar dan melakukan hal-hal yang lebih sulit yang akan memberikan penghasilan lebih besar.
"Menentang pasar bebas kedengarannya terlalu radikal," kata Ha-Joon Chang dalam bukunya Bad Samartitans. "Tidak ada jalan keluar yang lain."
Ya..kelihatannya memang tidak masuk akal dan bertentangan dengan apa yang para ekonom asing, profesor bule dan petinggi tiga serangkai Bank Dunia, IMF, dan WTO, sarankan kepada negara-negara miskin.
Menurut Ha-Joong setidaknya ada dua penjelasan kenapa harus menghindari pasar bebas untuk bisa mengatasi masalah kemiskinan.
Pertama dan terutama, negara-negara maju yang saat ini menikmati kemakmuran dulunya juga tidak mengikuti pasar bebas. Mereka memproteksi industri bayi mereka hingga benar-benar bisa bersaing di pasar bebas yang mematikan.
Inggris yang menjadi penganjur utama pasar bebas, dulu mensubsidi industri kapasnya dari persaingan dengan perusahaan sejenis dari koloninya, India.
Nah..sekarang negara-negara industri itu seperti menendang tangga yang mereka pakai naik kelas dulu dan membiarkan negara miskin menemupuh jalan lain yang mereka sendiri tak jalani. "Mereka menasihati negara miskin sesuatu yang mereka sendiri tak lakukan," tandas Ha-Joon.
Masih kurang contohnya? Baiklah kita tengok sejarah pembangunan Jepang dan Korea. Kedua negara itu membentengi industri-industrinya puluhan tahun sebelum akhirnya disapih ke pasar bebas. Toyota memerima proteksi selama 30 tahun dan subsidi kredit sebelum akhirnya kompetitif seperti saat ini.
Asisetn profoser sosiologi NTU, Singapura, Dr Sulfikar Amir kepada Inilah.com mengatakan, Indonesia tak bisa mengembangkan isundtrinya yang bisa diapaki untuk meningkatkan kemakmuran karena IMF selalu mendiktekan kehendaknya.
Alasan kedua kenapa menentang pasar perlu dilakukan adalah fakta bahwa manajer bisnis juga melakukan hal yang sama. Nokia, kata Ha-Joon, menyubsidi bisnis elektronikanya selama 17 tahun dari uang yang dihasilkan dari bisnis perkayuannya. Samsung melakukan hal yang sama selama satu dekade.
Kalau kedua perusahaan ini mengikuti saran untuk langsung berkompetisi di pasar bebas, seperti yang diharapkan para penganjur pasar bebas itu, Nokia masih menebang pohon dan Samsung masih berbisnis gula.
Jadi, negara-negara berpenghasilan rendah harus berani menentang arus utama dan mengambil jalan yang sulit dan sedikit berliku untuk bisa meninggalkan kemiskinan yang mematikan.
Bank Dunia dulu menentang Korea mendirikan pabrik baja, tapi lihatlah hasilnya sekarang. Pasar (bebas), cenderung melanggengkan status quo.
Sumber
Saran Dekan Harvard Kennedy School, Profesor David Ellwood, bahwa pertumbuhan ekonomi yang mapan akan mengurangi kemiskinan tanpaknya bertentangan dengan fakta yang ada. Sejauh ini negara-negara berkembang di selatan sudah melaksanakan saran itu, tidak terkecuali Indonesia, namun jumlah orang miskin tidak berkurang secara signifikan.
Itulah penjelasan kenapa Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) terpaksa menetapkan program yang populer disebut sebagai MDGs (Millennium Development Goals) atau kurang lebih berarti sasaran pembangunan dalam milenium ini dimana salah satu programnya adalah pengentasan kemisikinan. PBB sendiri akan membuat pertemuan untuk membaha apa saja yang sudah dicapai dari MDGs ini pada 22-23 September di New York.
Ekonomi negara-negara penghasilan rendah tumbuh mapan tapi toh penduduk miskinnya tetap banyak. Apa yang salah?
Ekonom Universitas Cambridge yang pernah menjadi konsultan Bank Dunia, Ha-Joon Chang mengatakakan jika ingin meninggalkan kemiskinan, tak ada jalan lain selain, menentang pasar dan melakukan hal-hal yang lebih sulit yang akan memberikan penghasilan lebih besar.
"Menentang pasar bebas kedengarannya terlalu radikal," kata Ha-Joon Chang dalam bukunya Bad Samartitans. "Tidak ada jalan keluar yang lain."
Ya..kelihatannya memang tidak masuk akal dan bertentangan dengan apa yang para ekonom asing, profesor bule dan petinggi tiga serangkai Bank Dunia, IMF, dan WTO, sarankan kepada negara-negara miskin.
Menurut Ha-Joong setidaknya ada dua penjelasan kenapa harus menghindari pasar bebas untuk bisa mengatasi masalah kemiskinan.
Pertama dan terutama, negara-negara maju yang saat ini menikmati kemakmuran dulunya juga tidak mengikuti pasar bebas. Mereka memproteksi industri bayi mereka hingga benar-benar bisa bersaing di pasar bebas yang mematikan.
Inggris yang menjadi penganjur utama pasar bebas, dulu mensubsidi industri kapasnya dari persaingan dengan perusahaan sejenis dari koloninya, India.
Nah..sekarang negara-negara industri itu seperti menendang tangga yang mereka pakai naik kelas dulu dan membiarkan negara miskin menemupuh jalan lain yang mereka sendiri tak jalani. "Mereka menasihati negara miskin sesuatu yang mereka sendiri tak lakukan," tandas Ha-Joon.
Masih kurang contohnya? Baiklah kita tengok sejarah pembangunan Jepang dan Korea. Kedua negara itu membentengi industri-industrinya puluhan tahun sebelum akhirnya disapih ke pasar bebas. Toyota memerima proteksi selama 30 tahun dan subsidi kredit sebelum akhirnya kompetitif seperti saat ini.
Asisetn profoser sosiologi NTU, Singapura, Dr Sulfikar Amir kepada Inilah.com mengatakan, Indonesia tak bisa mengembangkan isundtrinya yang bisa diapaki untuk meningkatkan kemakmuran karena IMF selalu mendiktekan kehendaknya.
Alasan kedua kenapa menentang pasar perlu dilakukan adalah fakta bahwa manajer bisnis juga melakukan hal yang sama. Nokia, kata Ha-Joon, menyubsidi bisnis elektronikanya selama 17 tahun dari uang yang dihasilkan dari bisnis perkayuannya. Samsung melakukan hal yang sama selama satu dekade.
Kalau kedua perusahaan ini mengikuti saran untuk langsung berkompetisi di pasar bebas, seperti yang diharapkan para penganjur pasar bebas itu, Nokia masih menebang pohon dan Samsung masih berbisnis gula.
Jadi, negara-negara berpenghasilan rendah harus berani menentang arus utama dan mengambil jalan yang sulit dan sedikit berliku untuk bisa meninggalkan kemiskinan yang mematikan.
Bank Dunia dulu menentang Korea mendirikan pabrik baja, tapi lihatlah hasilnya sekarang. Pasar (bebas), cenderung melanggengkan status quo.
Sumber
health, computer & network, religi, knowledge,
Knowledge,
Self Improvement
Senin, 27 September 2010
Menentukan Waktu Sholat
Dengan berkembangnya peradaban manusia, berbagai kemudahan-kemudahan diciptakan untuk membuat manusia lebih praktis dalam segala hal termasuk dalam beribadah khususnya shalt fardu. Saat ini kita mengetahui banyak sekali diterbitkan jadwal waktu shalat dari berbagai instansi maupun organisasi antara lain; Departemen Agama, PP Muhammadiyah, PP Persis, PP Nahdatul Ulama (NU) dsb. Namun kesemuanya tidak dapat dilepaskan dari kaidah yang sebenarnya digunakan untuk menentukan waktu shalat yaitu "Pergerakan Matahari " dilihat dari bumi.
“Sesungguhnya solat itu diwajibkan atas orang-orang yang beriman menurut waktu-waktu yang tertentu” ( Q.S. An-Nisa’ :103 )
“Dirikanlah solat ketika gelincir matahari hingga waktu gelap malam dan dirikanlah solat subuh sesungguhnya solat subuh itu adalah disaksikan (keistimewaannya)”.
( Q.S. Al-Isra’ : 78 )
Sebelum manusia menemukan hisab/perhitungan falak/astronomi, pada zaman Rasulullah waktu shalat ditentukan berdasarkan observasi terhadap gejala alam dengan melihat langsung matahari. Lalu berkembang dengan dibuatnya Jam Surya atau Jam Matahari serta Jam Istiwa atau seing disebut Tongkat Istiwa dengan kaidah bayangan matahari.
Jam Surya atau Jam Matahari serta Tongkat Istiwa atau Bencet
Dari sudut pandang Fiqih penentuan waktu shalat fardhu seperti dinyatakan di dalam kitab-kitab fiqih adalah sebagi berikut :
Waktu Subuh Waktunya diawali saat Fajar Shiddiq sampai matahari terbit (syuruk). Fajar Shiddiq ialah terlihatnya cahaya putih yang melintang mengikut garis lintang ufuk di sebelah Timur akibat pantulan cahaya matahari oleh atmosfer. Menjelang pagi hari, fajar ditandai dengan adanya cahaya samar yang menjulang tinggi (vertikal) di horizon Timur yang disebut Fajar Kidzib atau Fajar Semu yang terjadi akibat pantulan cahaya matahari oleh debu partikel antar planet yang terletak antara Bumi dan Matahari. Setelah cahaya ini muncul beberapa menit kemudian cahaya ini hilang dan langit gelap kembali. Saat berikutnya barulah muncul cahaya menyebar di cakrawala secara horizontal, dan inilah dinamakan Fajar Shiddiq. Secara astronomis Subuh dimulai saat kedudukan matahari ( s° ) sebesar 18° di bawah horizon Timur atau disebut dengan "astronomical twilight" sampai sebelum piringan atas matahari menyentuh horizon yang terlihat (ufuk Hakiki / visible horizon). Di Indonesia khususnya Departemen Agama menganut kriteria sudut s=20° dengan alasan kepekaan mata manusia lebih tinggi saat pagi hari karena perubahan terjadi dari gelap ke terang.
Waktu Zuhur Disebut juga waktu Istiwa (zawaal) terjadi ketika matahari berada di titik tertinggi. Istiwa juga dikenal dengan sebutan Tengah Hari (midday/noon). Pada saat Istiwa, mengerjakan ibadah shalat (baik wajib maupun sunnah) adalah haram. Waktu Zuhur tiba sesaat setelah Istiwa, yakni ketika matahari telah condong ke arah Barat. Waktu tengah hari dapat dilihat pada almanak astronomi atau dihitung dengan menggunakan algoritma tertentu. Secara astronomis, waktu Zuhur dimulai ketika tepi piringan matahari telah keluar dari garis zenith, yakni garis yang menghubungkan antara pengamat dengan pusat letak matahari ketika berada di titik tertinggi (Istiwa). Secara teoretis, antara Istiwa dengan masuknya Zuhur ( z° ) membutuhkan waktu 2 menit, dan untuk faktor keamanan biasanya pada jadwal shalat waktu Zuhur adalah 4 menit setelah Istiwa terjadi atau z=1°.
Waktu Ashar Menurut Mazhab Syafi'i, Maliki, dan Hambali, waktu Ashar diawali jika panjang bayang-bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri. Sementara Madzab Imam Hanafi mendefinisikan waktu Ashar jika panjang bayang-bayang benda dua kali melebihi panjang benda itu sendiri. Waktu Ashar dapat dihitung dengan algoritma tertentu yang menggunakan trigonometri tiga dimensi. Secara astronomis ketinggian matahari saat awal waktu Ashar dapat bervariasi tergantung posisi gerak tahunan matahari/gerak musim. Di Indonesia khususnya Departemen Agama menganut kriteria waktu Ashar adalah saat panjang bayangan = panjang benda + panjang bayangan saat istiwa. Dengan demikian besarnya sudut tinggi matahari waktu Ashar ( a° ) bervariasi dari hari ke hari.
Waktu Maghrib Diawali saat matahari terbenam di ufuk sampai hilangnya cahaya merah di langit Barat. Secara astronomis waktu maghrib dimulai saat seluruh piringan matahari masuk ke horizon yang terlihat (ufuk Mar'i / visible horizon) sampai waktu Isya yaitu saat kedudukan matahari sebesar i° di bawah horizon Barat. Di Indonesia khususnya Departemen Agama menganut kriteria sudut i=18° di bawah horison Barat.
Waktu ‘Isya Diawali dengan hilangnya cahaya merah (syafaq) di langit Barat, hingga terbitnya Fajar Shiddiq di Langit Timur. Secara astronomis, waktu Isya merupakan kebalikan dari waktu Subuh yaitu dimulai saat kedudukan matahari sebesar i° di bawah horizon Barat sampai sebelum posisi matahari sebesar s° di bawah horizon Timur.
Waktu Imsak adalah awal waktu berpuasa. Diawali 10 menit sebelum Waktu Subuh dan berakhir saat Waktu Subuh. Ijtihad 10 menit adalah perkiraan waktu saat Rasulullah membaca Al Qur'an sebanyak 50 ayat waktu itu.
Demi menjaga "keamanan" terhadap jadwal waktu shalat yang biasanya diberlakukan untuk suatu kawasan tertentu, maka dalam hal ini setiap awal waktu shalat menggunakan kaidah "ihtiyati" yaitu menambahkan beberapa menit dari waktu yang sebenarnya. Besarnya ihtiyati ini biasanya ditambahkan 2 menit di awal waktu shalat dan dikurangkan 2 menit sebelum akhir waktu shalat.
Akibat pergerakan semu matahari 23,5° ke Utara dan 23,5° ke Selatan selama periode 1 tahun, waktu-waktu tersebut bergesar dari hari-kehari. Akibatnya saat waktu shalat juga mengalami perubahan. oleh sebab itulah jadwal waktu shalat disusun untuk kurun waktu selama 1 tahun dan dapat dipergunakan lagi pada tahun berikutnya. Selain itu posisi atau letak geografis serta ketinggian tempat juga mempengaruhi kondisi-kondisi tersebut di atas.
Diagram Waktu Shalat berdasarkan posisi matahari
Berdasarkan konsep waktu menggunakan posisi matahari secara astronomis para ahli kini berusaha membuat rumus waktu shalart berdasarkan letak geografis dan ketinggian suatu tempat di permukaan bumi dalam bentuk sebuah program komputer yang dapat menghasilkan sebuah tabulasi data secara akurat dalam sebuah "Jadwal Waktu Shalat". Kini software waktu shalat terus dibuat dan dikembangkan diantaranya: Accurate Times, Athan Software, Prayer Times, Mawaqit, Shalat Time dsb. serta software produksi BHR Departemen Agama yang disebarluaskan secara nasional yaitu Winhisab. Program ini masih terlalu sederhana untuk kelas Nasional dan saya yakin BHR bisa membuat yang lebih baik lagi.
Waktu Shalat Sunah
Tidak semua shalat sunah mempunyai waktu tertentu melainkan beberapa shalat sunah sudah diatur waktunya. Waktu-waktunya adalah mengikuti waktu shalat yang dianjarkan Nabi Muhammad s.a.w. Diantara shalat sunah yang dilakukan mengikuti waktu tertentu adalah:
-
Shalat Dhuha - dilakukan ketika waktu matahari baru naik (mengikut pandangan beberapa ulama, pada ketinggian segalah atau tujuh hasta) atau sekitar 3,5° ketinggian Matahari. -
Shalat Ied - dilakukan pada waktu pagi hari raya yang pertama bagi kedu jenis hari raya tersebut, umumnya dilakukan pada waktu Dhuha yaitu waktu matahari baru naik (mengikut pandangan sebagian ulama, pada ketinggian segalah) -
Shalat Tarawih - dilakukan pada waktu Isya' (umumnya dilakukan selepas Shalat Isya' sebelum kemunculan waktu imsak) -
Shalat Sunat Gerhana - dilakukan pada waktu gerhana (matahari atau bulan) sedang terjadi. -
Shalat Sunat Rawatib - dilakukan sebelum dan selepas solat fardhu. Tidak semua solat mempunyai kedua-dua solat sunat.
Waktu Haram Shalat
Berikut adalah waktu yang diharamkan solat (sebagian ulama mengatakan berlaku bagi selain tanah haram):
-
Waktu selepas shalat Subuh hingga terbit matahari. -
Waktu mulai terbit matahari (syuruk) hingga matahari berada di kedudukan pada kadar segalah (tujuh hasta). -
Waktu rambang (zawal, istiwa, rembah) atau waktu tengahari (matahari tegak) hingga gelincir matahari kecuali hari Jumaat. -
Waktu selepas shalat Asar hingga matahari kekuningan. -
Waktu matahari kekuningan hingga matahari terbenam.
Sumber : http://rukyatulhilal.org
Google Merayakan Ultahnya ke-12
Selamat Ulang Tahun Google yang ke-12, logo tersebut di buat oleh seniman yang tinggal di Los Angeles, yang bernama Wayne Thiebaud
Good Luck Google
health, computer & network, religi, knowledge,
Knowledge
Minggu, 26 September 2010
Trik Untuk Meningkatkan Kecepatan Internet Anda
Browsing Internet dengan kecepatan yang tinggi pasti sangat menyenangkan, berbagai cara dilakukan untuk mempercepat koneksi internet baik menggunakan software agar koneksi internet menjadi lebih cepat maupun menggunakan settingan tertentu yang diklaim bisa mempercepat koneksi internet.
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat digunakan untuk mempercepat koneksi internet :
A. Menggubah setting bandwith pada windows (Hanya kami uji pada Windows XP)
Pada dasarnya OS windows sudah membatasi bandwidth untuk koneksi internet sebanyak 20% dari total bandwidth yang seharusnya bisa maksimal, jika netter ingin menambah bandwidth internet supaya koneksinya terasa lebih cepat dan kencang bisa dengan cara mengurangi atau mengosongkan batasan bandwidth tersebut supaya pada Windows kita bisa maksimal dalam menggunakan bandwidth yang sudah ada.
Ikuti petunjuknya seperti dibawah ini :
1. Klik Start
2. Klik Run
3. Ketik gpedit.msc
4. Kemudian klik Ok
5. Setelah masuk klik (buka) Administrative Templates
6. Kemudian klik (buka) Network
7. Setelah terbuka klik QoS Packet scheduler
8. Kemudian klik Limit Reservable Bandwidth
9. Dan setelah terbuka ubah setting menjadi Enable
10. Kemudian ubah Bandwidth Limitnya menjadi 0
11. Klik Apply, dan terus Ok
12. Kemudian keluar dan Restart komputer
2. Klik Run
3. Ketik gpedit.msc
4. Kemudian klik Ok
5. Setelah masuk klik (buka) Administrative Templates
6. Kemudian klik (buka) Network
7. Setelah terbuka klik QoS Packet scheduler
8. Kemudian klik Limit Reservable Bandwidth
9. Dan setelah terbuka ubah setting menjadi Enable
10. Kemudian ubah Bandwidth Limitnya menjadi 0
11. Klik Apply, dan terus Ok
12. Kemudian keluar dan Restart komputer
B. Pakai browser Google Chrome atau Apple Safari
Versi terbaru dari browser Chrome dan Safari sangatlah cepat bila dibandingkan dengan Firefox ataupun Internet Explorer (sudah dicoba dan terbukti memang jauh lebih cepat). Saran saya pakailah Google Chrome karena selain cepat, Chrome lebih aman dibanding dengan Safari, walau dalam beberapa hal Safari kadang lebih cepat dari Chrome.
Kalau netter sudah terbiasa memakai Firefox dan tidak ingin beralih ke browser lagi, bisa tambahkan Add-on “Adblock” untuk memblok iklan, gambar, dan flash yang aktif. Ada beberapa Add-on lagi dari Firefox seperti NoScript yang bisa mempercepat akses internet, tapi sayangnya kalau kebanyakan Add-on justru, kadang malah memperlambat akses dari browser Firefox sendiri.
C. Perbesar cache browser hingga 5% dari kapasitas Harddisk atau 1 – 2 GB
Cara ini terbukti efektif untuk mempercepat akses browser. Logikanya adalah browser tidak perlu tiap kali loading gambar dan tetek bengeknya segala setiap kali berkunjung ke situs yang sudah pernah dikunjungi, karena kalau situs sudah pernah dikunjungi akan otomatis di-cache oleh browser.
Cara ini hanya berlaku jika kapasitas harddisk netter cukup besar. Pada umumnya masing-masing browser ada yang bisa diset kapasitas cachenya, ada yang otomatis. Jika browser netter tidak ada pilihan set cache, artinya netter jangan sering-sering (atau tidak perlu) clear history di browser.
Sumber : Ketok.com
Langganan:
Postingan (Atom)